Menulis: Esensi dari Nge-Blog

Menulis, pada akhirnya adalah budaya.
Budaya menyejarahkan kehidupan. Kehidupan kita.
Menumbuhkan kisah-kisah paripurna di masa depan.
Kisah anak-anak kita. Kisah generasi emas dan platinum.
Yang mau belajar dari banyak kesalahan kita. Semoga.

Jujur, sosok itu kurang begitu suka dengan SEO. Search Engine Optimization. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan melalui mesin pencari. Sudah barang tentu adalah puncak tertinggi pada mesin pencari. Ranking satu. No. 1. Logikanya, yang di atas pengunjungnya terbanyak. Ini realitas. Akan tetapi kalau diterapkan pada blog, seperti ada yang aneh.

Tanyakan pada diri sendiri, apa tujuan awal dari nge-blog? Sosok itu dengan mantap akan menjawab, “MENULIS.” Beberapa bisa ditambahkan dengan menuangkan apa yang dirasakan. Membuat catatan akan sejarah kehidupan. Bukan menjadi ranking 1 di mesin pencari. Bukan yang lain. Lain halnya jika blog yang bersangkutan menawarkan sesuatu. Blog dagangan. Namanya dagang, tentu harus banyak barang yang terjual. Ini lumrah.

Sosok itu hanya ingin bermain pada “blog murni”. Pure blog. Menjadi blogger sejati. Bahwa blog adalah media mencurahkan ide apapun, melalui tulisan. Beberapa bisa dengan gambar. Esensi dari nge-blog adalah menulis. Apa gunanya trafik blog kita bagus tapi trafik menulisnya makin menurun? Jika harus memikirkan hal lain selain menulis, tujuan nge-blog pada akhirnya menghilang.

Bebeberapa blogger yang SEO-nya berada di puncak gunung pun bahkan memberikan kisi-kisinya. Tujuannya sudah pasti trafik yang memuncak. Salah satunya adalah menulis sesering mungkin. Nah, inilah yang ingin diraih oleh sosok itu. Cobalah menulis sesering mungkin. Mencoba menjadi bagian dari program menulis blog setiap hari. Tidak ada yang mudah. Selalu ada tantangan.

Prioritas utama kita nge-blog adalah menulis. Bukan yang lain. Kalau kita rajin menulis, syukur-syukur bisa menulis blog setiap hari, trafik menulis pun akan naik dengan sendirinya. Dan tidak menjamin jika SEO-nya bagus, trafik menulis akan meningkat. Satu lagi yang tidak boleh dilupakan. Silaturahmi. Jagalah hubungan ini. Blogwalking.[]

32 thoughts on “Menulis: Esensi dari Nge-Blog

  1. bener bang, aku punya blog dari tahun 2005 an kalau gak salah. blog nya masih jadi satu sama salah satu situs pertemenan yang kalah pamor sama yang satu itu
    (paham gak yah?)
    hehehehehe
    waktu di situ aku gak ngerti kalau blog itu bisa jadi ajang silahturahmi. bisa ketemu sama temen – temen lain yang ternyata care dan nanyain kalau kita jarang update.
    bentuk perhatian dari orang asing, jebule membuat kita merasa ‘hangat’.
    dan itu aku dapatkan setelah dua tahun terakhir bergabung di WP dan cukup rajin BW,

  2. >> ais : Ya, esensi dari nge-blog cukup dua itu saja. Sering nulis dan blogwalking. Yang lain biarlah mengikuti apa adanya alias bonus.

  3. bahkan bukan pula komentar sebagai parameternya; tapi seberapa besar pengaruh tulisan bagi orang lain, tak ada komentar belum tentu tidak di-copy artikelnya untuk dijadikan referensi pada tulisan pihak lain.
    si abang ini memang referentif aja! *Cir ah!

  4. betulll..setujuuuuu…
    yang sering dilupakan itu justru silaturahminya Bang!
    padahal kan ngeblog tanpa BW bagaikan sayur tanpa garam (haiiiaaaahhhh)

  5. >> ade : Ya, parameternya memang bukan komentar. Ada blogger yang malas nulis karena komentarnya dikit. Padahal kalau kita sering nulis, dijamin komentar akan terus naik, apalagi ditambah silaturahmi.
    >> dina : hatur nuhun, teh.
    >> Bunda : Iya, asa gatel juga kalau dah lama nggak silaturahmi. Kurang apaaa gitu ^_^

  6. Passion saya adalah menulis, jadi tidak terlalu pusing dengan SEO-SEOan…I mean it. Kalo ada yang baca ya bagus tapi kalo gak ada yang baca ya sedih *ahahahahaha…*
    I’ll review it 🙂

  7. Ya, saya setuju banget ttg itu. Setiap saya dapat notification bahwa ada komen baru di blog, saya pasti senyum. Senang 🙂

  8. Pada halaman “I am” di blog saya, saya telah menyiratkan bahwa saya memilih kegiatan menulis disamping pekerjaan saya sehari-hari. Saya bersyukur dengan adanya blog 🙂

  9. tak ada beda, saya setuju dengan bang Aswi. sebab menulis adalah hidup, dan lebih hidup dengan menulis ^,^

  10. saya baru mulai nge-blog lagi mulai 2010.

    senang menemukan blog bang aswi. dulu pernah
    download e-magznya..dulu banget..waktu belum nge-blog..
    🙂

    salam uhkuwah!

  11. >> vanilaeru : Wah, sahabat lama! Jadi malu sudah tidak pernah meng-upload E-magz lagi, padahal itu obses saya loh ^_^ Jadi PR kayaknya nih … salam ukhuwah juga.

  12. Bang aswi…sesuai dengan yang ada jelaskan diatas, awalnya ingin cuma curhat aja…….lama2 mulai kenal BW akhirnya punya teman maya….kalau cuma cari SEO dan PR mah bukan ngeblog tapi dengan cara yang berbeda…..nah untuk itu blog nya berbeda content……..

  13. menuli itu nikmat, bisa melepas penat yang ada di otak. bikin lidah juga peka dalam menjabarkan untaikan kata menjadi kalimat dan cerita
    ngeblok bikin cerdas juga …. 😳

Leave a comment