Gunakan obat secara tepat
Baca informasi dengan cermat
Belilah Antibiotik hanya dengan resep dokter
Masih terlihat jelas dalam ingatan, sosok itu berlari menembus kegelapan malam. Hanya ditemani suara malam. Hewan-hewan yang entah, dan gemeretak batang bambu atau pergesekan daun yang dihembus angin. Suara yang entah mana sering disebut oleh warga sekitar sebagai suara kunti. Wallahu’alam. Suara tapak-tapak kaki bergerak dengan cepat. Menuju sebuah rumah gubuk. “Ada anak kecil yang step!” Begitu jelas seorang kawan menjelaskan, awalnya. Langkah kakinya semakin dipercepat. Suara tangisan terdengar makin jelas. Asalnya dari dalam gubuk.
Saat masuk ke dalam gubuk tersebut, sosok itu langsung menempelkan tangannya ke dahi sang anak. Benar, panas tinggi. Tangisannya kadang terhenti hanya untuk menggeremetakkan gigi. “Ada apa aja?” Kawan-kawan satu profesi segera memeriksa persediaan obat. “Hanya parasetamol!” Harus berpikir cepat. Tak lama, diambilnya satu parasetamol lalu membaginya menjadi empat bagian. Seperempat bagian langsung digerus dengan cara menggunakan dua sendok. Tidak ada mortar. Setelah jadi bubuk halus, langsung dilarutkan dengan air. Kalau ada madu bisa ditambahkan, tetapi di desa terpencil segalanya terbatas. Obat tersebut langsung diminumkan pada sang anak. Paling tidak ini pertolongan pertama agar panasnya bisa turun. Bismillah.
Continue reading “Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat”