Ini memang dilema. Sesuatu yang tampak mudah tiba-tiba saja menjadi begitu sulit. Layaknya benang kusut. Tampak mudah tapi kenyataannya begitu sulit untuk diuraikan. Namun inilah yang terjadi jika tidak ada komunikasi atau terhambatnya komunikasi. Efeknya benar-benar luar biasa. Menurut KBBI online, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak.
Hal ini bisa terjadi pada siapa saja. Sosok itu, sobat baraya, dia, mereka, siapa pun. Tanpa kecuali. Bahkan sebuah organisasi yang terkenal solid pun—sebut saja organisasi keagamaan, partai, atau kabinet pemerintahan sekalipun—tidak lepas dari masalah komunikasi. Kita semua mengenalnya dengan sebutan “miss-communication”.
Sosok itu kemudian menyingkatnya jadi miskom (untuk mempermudah pelafalan). Miskom bisa berakibat fatal. Masalah sepele bisa meraksasa dalam waktu sekejap. Apalagi jika miskom itu melibatkan banyak orang. Bola liar akan bergerak tak tentu arah. Dan sebuah komunitas pesepeda pun tak bisa menghindar dari masalah miskom ini.
Miskom pun menelurkan fitnah. Dan ketika sudah melibatkan emosi yang malah semakin ditampakkan, benih-benih kebencian akan lahir tak terkendali. Ini jelas bahaya. Siaga 1. Yang bersangkutan bisa jadi hanya mengatakan A. Namun karena melibatkan banyak pihak, suara pun berubah menjadi B. Dan yang sampai pada pihak oposisi malah jadi Z. Ini penyakit kronis.
Alhamdulillah masalah intern yang terjadi pada tubuh komunitas pesepeda sudah terselesaikan dengan baik. Pihak-pihak yang bertikai berhasil dipertemukan melalui dua orang penengah, termasuk sosok itu. Semua telah terjawab begitu gamblang, bahwa ini adalah masalah miskom. Dan keduanya telah bersalaman tangan (semoga hatinya pun begitu).
Lupakan masa lalu. Master Oogway (Kungfu Panda) pernah berujar, “Yesterday is history. Tomorrow is mystery.” Ke depannya, virus miskom jangan lagi dibiarkan berkembang biak. Yang tidak tahu masalah, jangan lagi menstimulasi sehingga membesar. Cukuplah menjadi pendengar yang baik saja. Jangan ikut-ikutan bicara dan mengambil kesimpulan yang (malah) salah.
Ada kerinduan pada sosok itu akan komunikasi yang sehat. Komunikasi sehat akan menghasilkan kegiatan yang positif dan berkesinambungan. Kegiatan positif tentu akan berefek pada proses kampanye yang sedang digiat-giatkan. Tidak masalah jika banyak komunitas atau klub. Akan tetapi jika sama-sama berkaitan dengan persepedaan di Kota Bandung, sudah selayaknya kita semua mengatasnamakan Pesepeda Bandung. Bismillah.[]