Siapa sih manusia yang tidak mau punya rumah sendiri? Apalagi kalau yang bersangkutan sudah berkeluarga. Rumah tidak hanya sekadar atau sebagai investasi masa depan dari sisi materi, tetapi rumah adalah investasi masa depan dari sisi pendidikan keluarga. Anak-anak yang tinggal di rumah milik sendiri cenderung lebih bangga jika dibandingkan dengan anak-anak yang tinggal di rumah kontrakan atau tinggal sementara di rumah kakek/neneknya.
Alhamdulillah sosok itu dan keluarga kecilnya sudah memiliki rumah sendiri setelah dua tahun menikah, meski kemudian baru bisa ditempati 8 (delapan) tahun kemudian. Ada banyak faktor: belum layak tinggal karena harus direnovasi dan kesiapan untuk tinggal sendiri. Butuh proses panjang hingga akhirnya berhasil direnovasi, dikontrakkan beberapa tahun, hingga akhirnya bisa ditinggali saat anaknya sudah dua. Si bungsu saat itu baru masuk TK. Suatu kebahagiaan yang paripurna.