Ngaboseh dari Katulampa ke Bandung

Sebuah perjalanan 40 orang selama 20 jam
sejauh 150 km yang menghabiskan 5 liter air
dengan cuaca yang tidak bersahabat,
menembus kabut yang amat tebal dan hujan lebat

Ini kisah kedua dari postingan pertama, yaitu Ngaboseh ke Bendungan Katulampa. Perlu diketahui bahwa Bendungan Katulampa amat penting keberadaannya bagi Jakarta. Bendungan ini dibangun sebagai alat pemantau tinggi muka air dimana aliran sungai ini akan diteruskan ke Kali Ciliwung di Jakarta. Jadi, kalau permukaan air di bendungan ini tinggi, sudah dapat dipastikan kalau permukaan air di Ciliwung pun akan tinggi. Dari sini ke perjalanan selanjutnya sudah mulai menantang, apalagi pas menyeberang bendungan. Perlu adrenalin lebih karena harus melewati jalur menanjak yang meski pendek tapi menguras banyak tenaga. Motor saja harus mengambil ancang-ancang agar tidak terhenti di tengah jalan.

Continue reading “Ngaboseh dari Katulampa ke Bandung”

Ngaboseh ke Bendungan Katulampa

Sebuah perjalanan 40 orang selama 20 jam
sejauh 150 km yang menghabiskan 5 liter air
dengan cuaca yang tidak bersahabat,
menembus kabut yang amat tebal dan hujan lebat

Semua berawal dari acara National Geographic Indonesia di Kuningan City (25/1) dimana sosok itu bertemu dengan Pak Didi Kaspi Kasim (Editor In Chief). Dia diberitahu oleh beliau bahwa ada acara Tour de Paris Van Java pada hari Jumat (31/1) yang diadakan oleh Rangers (B2W Tangerang). Dari situlah dia langsung melakukan kontak dengan panitia melalui email dan mendaftar. Sepeda MTB yang kebetulan sudah dibawanya ke Jakarta sengaja ditinggal untuk nantinya dipakai ngaboseh bareng Rangers nanti.

Continue reading “Ngaboseh ke Bendungan Katulampa”