DIY: Membuat Masker untuk Mencegah Covid-19

Tulisan ini dibuat berdasarkan cuitan Kang Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, di twitter pada hari Sabtu (21 Maret 2020) pukul 11:08. Beliau adalah kakak kelas (beda dua tahun) sosok itu di ITB, hanya saja berbeda jurusan. Beliau dari Teknik Elektro sedang dia dari Farmasi.

Sekadar info juga, istrinya yang bernama dr. Agnes Tri Harjaningrum pernah menulis buku “Kitchen Table Melody: Oh No Jadi Full Time Mother” yang kebetulan didesain/layout oleh sosok itu saat masih bekerja di Penerbit Syaamil lini Femmeline pada tahun 2006. Ia menulisnya saat masih tinggal di Belanda. dr. Agnes dan suaminya saat ini sudah berada di Indonesia.

Baiklah, dunia saat ini sedang berduka. Makhluk kecil berjenis virus telah meresahkan dan menyebabkan jumlah kematian yang tidak sedikit, namanya Novel coronavirus. Hanya menyerang manusia, tidak menyerang hewan. Hanya butuh hitungan bulan, penyebarannya sudah begitu masif ke seluruh dunia. Berbagai pencegahan sudah dilakukan, salah satunya adalah dengan penggunaan masker.

Ukuran Virus

Kenapa publik butuh masker? Masker yang disarankan memang aslinya hanya buat yang sakit. Namun dengan minimnya test, kita tidak pernah tahu apakah orang di dekat kita sehat, menjadi carrier virus meski terlihat sehat, atau bahkan lagi sakit. Kita tidak tahu. Bahkan kita sendiri pun tidak tahu apakah sedang bawa virus. Oleh karena itu … paling aman adalah memakai masker saat sedang di luar rumah.

Paling bagus memang masker N95, tetapi keberadaannya saat ini begitu langka dan bahkan sudah menjadi mahal harganya. Negara-negara seperti Korea Selatan, Hongkong, China, Singapura, berhasil mengontrol penyebaran Covid-19, salah satunya karena penggunaan masker. Selain test yang banyak, tentu saja. Nah, Italia bandel. Warganya jarang pakai masker sehingga terjadi wabah gila-gilaan.

Masker bedah atau N95 sebaiknya memang hanya untuk para tenaga kesehatan kita yang bertempur melawan Covid-19 di garda terdepan. Sedangkan untuk publik umum non medik? Ya, kita cari cara lain saja. Kita bantu mereka dengan tidak menggunakan masker yang mereka butuhkan. Bagaimana caranya? Mari kita buat masker sendiri dengan bahan-bahan yang ada, tetapi masih efektif menangkal virus.

Banner_1

Kita berhadapan dengan coronavirus yang berdiameter 0,05 – 0,2 mikron. Memang mirip banget dengan SARS virus. Di bawah ini ada tabel percobaan yang sudah dilakukan oleh Cambridge University tentang efektivitas beberapa kain terhadap partikel kecil seperti virus. Percobaan pertama dites dulu dengan partikel yang agak besar, 1 mikron.

Percobaan Masker

Bahan yang digunakan adalah masker bedah, filter vacuum cleaner, lap/serbet piring, kaos katun campuran, kaos katun 100%, dan seterusnya sampai sutra. Hasilnya masker bedah adalah yang terbaik karena dapat menahan 97% partikel. Peringkat kedua ada filter vacuum cleaner dan yang ketiga ada lap/serbet piring. Sutra terlihat paling yang tidak bagus.

Tes dilanjutkan dengan partikel virus berukuran 0,02 mikron. Hasilnya tidak terlalu berbeda. Masker bedah bisa menahan 89% partikel virus. Filter vacuum cleaner 86% dan lap/serbet piring ternyata 73%. Sementara cover bantal 57% dan T-shirt katun 51%. Ini menarik. Lalu, bagaimana kalau bahan-bahan tersebut didobel? Tak terlalu banyak bermanfaat, kenaikannya tidak besar.

Hasil Percobaan Masker

Hasilnya sudah diketahui bersama, namun pertanyaan berikutnya adalah kain mana yang nyaman untuk bernafas? Filter vacuum cleaner gak bisa dipakai karena jadi eungap alias susah bernafas. Lap/serbet piring juga bagus, apalagi kalau didobel, tapi hasilnya makin eungap. Dari semua kain yang hasil filternya bagus, ternyata t-shirt katun dan cover bantal itu paling enak.

Banner_2

Dari percobaan di atas, antara efektifitas dan kenyamanan, para peneliti di Cambridge University merekomendasikan kain yang biasa dipakai untuk cover bantal dan t-shirt katun 100% sebagai bahan untuk membuat masker wajah, sebagai pengganti masker bedah. Nah, inilah yang bisa kita praktikkan bersama-sama. Ayo semua yang jago menjahit, para emak-emak, mari membuat masker sendiri.

Material terbaik untuk do it your self (DIY) adalah t-shirt katun 100%, kain untuk cover bantal, atau bahan katun pada umumnya. Ketiga bahan tersebut paling tidak akan memfilter 50% dari partikel 0,2 mikron (ukuran coronavirus). Contoh pembuatannya bagaimana? Model “pocket” yang di dalamnya bisa dikasih filter tambahan berupa tisu, bisa dilihat melalui video di

Sedangkan contoh kedua mengunakan kain katun yang didobel. Contoh pembuatannya bisa langsung ke halaman https://freesewing.org/blog/facemask-frenzy/. Lengkap semua di sana. Hayuklah … daripada mengeluh yang gak jelas juntrungannya, lebih baik yang memiliki keterampilan atau kemampuan, segera bergerak. Salah satunya dengan membuat masker yang bahan-bahannya mudah didapatkan.

Ini masalah global, bukan hanya kita saja. Di mana-mana, di negara lain juga menghadapi masalah yang sama, yaitu langkanya masker. Sudah banyak di luar sana yang berkampanye untuk membuat masker dan kemudian dibagi-bagikan ke masyarakat luas atau bahkan untuk para tenaga kesehatan. Memang sih masker buatan sendiri ini hanya efektif menangkal virus 60-71%.

Masker Pencegah Covid-19

Namun hal itu jauh lebih baik daripada tidak sama sekali. Memang ada kemungkinan 40-30% virus yang lolos tetapi paling tidak masker buatan sendiri bisa digunakan sebagai solusi kelangkaan masker. Biarlah masker bedah dan N95 itu hanya untuk para tenaga kesehatan saja. Perlu diingat bahwa masker ini hanya alternatif, bukan alasan kita untuk kemudian bebas jalan-jalan ke luar.

Ingat lho, masih ada 40% kemungkinan virus yang masuk. Belum termasuk virus yang menempel di tangan, hape, baju, tas, dll. Pada saat kita pulang, akhirnya bisa menulari keluarga di rumah. Jadi yang terbaik tetap saja … STAY AT HOME!

One thought on “DIY: Membuat Masker untuk Mencegah Covid-19

  1. Alhamdulillah, sudah buat dari cotton 100% didobel. Plus ada slip bukaan untuk memasukkan tisu basah/kering. Niru masker impor.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s