Ada kata-kata bagus tentang motivasi, yaitu “Tidak ada yang mustahil selama hal tersebut terus diperjuangkan”. Meski kata-kata aslinya tidak tepat seperti itu, mudah-mudahan maknanya bisa ditangkap. Dalam hal apapun, termasuk dalam hal pertanian. Nah, kali ini sosok itu akan bercerita tentang buah yang sedikit berbeda dengan buah pada umumnya. Buah ini pun tumbuh dari pohon yang tidak biasanya terdapat buah. Yup, sesuai judul di atas, buah yang dimaksud adalah Buah Naga atau Dragon Fruit.
Dari sejarahnya (dibisikin sama Tante Wiki), semuanya gara-gara orang Perancis. Jadi, pada tahun 1870 orang Perancis itu membawa pohon ini dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Eh, orang Vietnam menganggap pohon ini membawa keberkahan. Buahnya yang merah pun sering diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Warna merahnya jelas mencolok di antara warna naga-naga yang hijau. Karena bentuknya yang mirip kulit naga, kata orang Vietnam dan Cina, akhirnya muncullah nama Thang Loy (buah naga). Istilah Thang loy kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai Dragon Fruit. Sampai di Indonesia sudah pasti jadi Buah Naga.
Uniknya, Buah Naga itu diproduksi oleh sejenis pohon kaktus. Tahunya kaktus itu kan tumbuh di padang pasir dan kalaupun masuk ke Indonesia, especially Bandung, ya dijadikan tanaman hias. Katanya tanaman ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, atau Amerika Selatan. Ada dua marga kaktus yang dimaksud, yaitu Hylocereus dan Selenicereus. Kalau yang ada di Bandung biasanya dari jenis Hylocereus undatus, yaitu buahnya berwarna merah dengan daging buah putih, dan Hylocereus polyrhizus, yang buahnya berwarna merah muda dengan daging buah merah. Nah, kebetulan sosok itu lagi senang-senangnya dengan jenis kedua, apalagi baru tahu kalau di Lembang juga ada yang membudidayakannya.
Entah sejak kapan, tahu-tahu sang belahan jiwa membawa Buah Naga ini dan dikupas begitu saja. Warna merah keungu-unguan membuah sosok itu ngeces. Setelah dicoba, segerrr banget. Tidak manis atau tidak berasa tetapi seger aja. Enak di perut. @ummibindya awalnya beli Rp15ribu per buah dari saudara yang rumah tidak jauh. Terus denger kabar di Carrefour harganya mencapai Rp23ribu per kilo, di Griya, sekira Rp7ribu lebih per buah. Akhirnya dapat relasi dari kakak ipar, langsung dari petani di Lembang dengan harga Rp12ribuan per kilo. Alhamdulillah murah. Jadilah mereka semua berlangganan, selagi ada uang.
Manfaat Buah Naga katanya banyak sekali. Sosok itu mencari-cari dan ternyata memang mengandung potasium (kalium), ferum (besi), protein, serat, sodium (natrium), kalsium, vitamin, karoten, dan mineral yang dapat membantu meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi metabolisme dalam tubuh. Karoten baik untuk kesehatan mata, menguatkan otak, dan mencegah masuknya berbagai penyakit ke dalam tubuh. Manfaat lainnya adalah sebagai sumber antioksidan yang bagus untuk melawan kanker atau menangkal radikal bebas penyebab penuaan dini. Katanya semakin merah warna kulit buahnya, semakin tinggi pula kandungan antioksidan yang terdapat didalamnya. Dan yang pasti Buah Naga itu mengandung serat yang amat tinggi, jadi bisa diet lah.
Oya, cara ngupasnya pun unik dan gampang. Kurang lebih mirip dengan cara ngupas buah mangga. Yang penting bukan dikupas kulitnya lembar per lembar ya. Cukup potong langsung menjadi dua, lalu isinya disayat-sayat menjadi kubus-kubus kecil dan langsung dituang ke wadah. Isi buah akan jatuh dengan sendirinya. Warna merah keunguan juga dipastikan akan menempel pada kulit, bibir, dan gigi. Tapi jangan khawatir karena mudah dibersihkan. Biasanya sama anak-anak warna-warna ini dijadikan mainan hehehe.
By the way, kamu suka dengan Buah Naga?[]
suka sih. tapi pas makannya yang udah dicampur di sop buah. belum pernah beli per bijinya. hehehe….
kayaknya enak tuh warnanya dicampur dibikin puding. heuheu 😀
klo saya masih takut sama buah yang satu ini, rasanya jika aku liat,rasakan ataupun dengar seperti rasanya amat menakutkan hehe..
salam
saya nanam pohon ini,dtempat sya sejarahnya krn ad tetangga yg plg dr jawa membwa beberapa btang phn naga dan dtnam.tpi syangx yg pernah bwa ini,dah ga balik lg kekaltim.mgkn beliau akan kaget yg dlunya cma beberapa btang sekarang dah jd berpuluh2 hektar kebun pohon naga,dan malah membuat perekonomian masyarakat desa kami meningkat.krn kami berada dilntasan propinsi,jdix bnyak masyarakat yg buka warung jual buah naga disepanjang jalan.itu cerita saya dari kaltim 🙂
buah naganya sih sering makan, kalau pohonnya belum pernah lihat.
Nice info.. Buah naga sekarang memang lagi naik daun….
suka banget sampe tiap hari hehe cuma pertama kaget aja knp pas buang air kecil warnanya jadi merah juga 😀
Di Bandung ada yg mo ngirim ke Medan? klo ada hub (061)75028276
Saya suka sekali sama buah Ɣªήğ satu ini , pas dikunyah dimulut bunyinya itu kriuk2 krna bijinya itu ( ƗƗɑ”̮ƗƗɑ”̮ƗƗɑ”̮. Emg krupuk kali pake kriuk2 )
Tapii Ɣªήğ prnah saya ♏ªkªΩ itu daging buahnya warna putih,,,saya itu kpengen cari Ɣªήğ warna dagingnya merah tapi sulit didapat didaerah saya ^_^
wahwah .. sy baru tau loh kalau ada buah naga di bandung hehehe … tp sayangnya sy gsk buah nagaa T_T
sdh dari tahun 2001 makan nih buah,,,dikasih orang vietnam yang membawanya langsung dari negaranya.
mohon info alamat petani buah naga di lembang mksh
maaf bu..kalo kulit buah naganya di sini ada tidak?
saya butuh limbah kulit buah naga merah
Abang yang satu ini baru katanya udah berani nulis blog. Kalau mau nulis blog itu pelajari semuanya dulu. Bukan cuma katanya,cuma lihat di gambar…jadi kalau ada yang tanya bisa jawab
ada kontaknya ngga kang? alamat lengkapnya di lembang mananya?
Kenapa sulit sekali nyari buah naga putih di bandung? Ada info ga nyari dimana yg jual