Ini juga masih dengan kisah lalu, tetapi berkaitan dengan Bintan Fathikhansa alias Bibin yang kini telah berusia 7 tahun 7 bulan dan duduk di kelas 2 SDN Karang Pawulang 3. Pada saat itu Bibin mendapatkan undangan ulang tahun dari salah seorang kawannya, Alya, di salah satu tempat makan ala Jepang, Hoka-Hoka Bento. Kebetulan sang belahan jiwa tidak dapat menemaninya karena dinas yang tidak mungkin ditinggal, sehingga sosok itu harus menggantikannya. Terbayang, sosok laki-laki diantara para ibu. Ditambah, dia sama sekali belum mengenal ibunda Alya. Khawatir salah tegur. Hiyyy!
Jadilah pada hari Sabtu, 9 Juli 2011, sosok itu dan Bibin berangkat ke bilangan Jl. Merdeka menjelang siang hari. Menembus kota yang semakin bertambah padat apalagi mengingat bahwa hari itu adalah hari libur menjelang malam minggu. Kawasan BIP tentu akan menjadi sangat padat. Tepat di depan BIP, sosok itu bertanya di mana Hokben Jl. Merdeka pada salah satu tukang parkir. Ternyata, Hokben berada tepat di samping Merdeka Foto–studio foto yang dahulu menjadi tempat favorit tongkrongan sosok itu semasa mahasiswa dan masih menggeluti dunia fotografi–sehingga terpaksa harus memutari dahulu Balai Kota dan Jl. Wastukencana karena tempatnya sudah terlewat.
Untunglah, saat memarkir motor dan Bibin turun, seorang ibu menegur Bibin dan bertanya pada sosok itu, “Kok, Umminya gak ikut?” Barulah sosok itu paham bahwa beliau adalah ibunda Alya, sehingga jaminan salah tegur tidak akan terjadi. Alhamdulillah. Acara ultah bagi seorang anak SD kelas 1 menjelang kelas 2 hampir seragam semua, apalagi kalau sudah dikonsep oleh pihak tempat yang bersangkutan. Bagi-bagi hadiah dengan games tertentu lalu menyanyikan lagu ulang tahun hingga tiup lilin. Badut pun datang kalau kebetulan ada yang memakainya. Namun, konsep sederhana itu tetap saja membuat semua anak merasa senang, sekaligus mencipta kebanggaan dan kebahagiaan bagi para orang tua yang datang karena bisa mencicipi hidangan fastfood secara gratis. Apalagi?
Namun Bibin seperti kurang terlalu bisa bersosialisasi. Selain memang sifatnya seperti itu, tidak banyak kawan-kawan Bibin yang dikenal dan datang. Mayoritas adalah saudara-saudara Alya yang tidak kenal sama sekali dan juga (mungkin) para tetangganya. Jadilah Bibin menempel terus pada sosok itu dan akhirnya memutuskan untuk pulang duluan setelah Alya meniup lilin ulang tahunnya. Bibin dibekali makanan dan beberapa hadiah sementara dia sendiri menghadiahi Alya sekotak coklat bikinan tantenya di rumah. Semoga hadiah yang sederhana itu membawa berkah bagi semua yang hadir.
Sosok itu dan Bibin harus cepat pulang karena adiknya, Anin, sedang tidak enak badan dan tidak ada yang menjaganya. Tentu lebih asyik bermain bersama-sama di rumah dan takmerasa canggung lagi seperti waktu di Hokben. Alhamdulillah, acara Sabtu itu sangat berkesan bagi semuanya.[]
Baca juga artikel yang berkaitan atau melihat daftar isi