Sebelumnya, sosok itu pernah menceritakan tentang proyeknya bersama kawan-kawan di sini. Proyek ini adalah ditujukan untuk anak-anak Indonesia, khususnya mereka yang membutuhkan kisah-kisah yang bernafaskan Islam. Format media yang dipakai atau disampaikan pun terdiri atas 4 (empat) macam, yaitu video, audio (podcast), cerita pendek, dan komik.
Sosok itu baru menyumbangkan 2 (dua) buah cerita pendek dan 3 (tiga) audio. Salah satu cerita pendek itu adalah tentang masuk islamnya Abdullah bin Mas’ud, salah seorang sahabat Rasulullah saw. yang memiliki sifat jujur dan amanah. Sedangkan satunya lagi adalah tentang seorang gadis penjual susu pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab yang memiliki sifat ihsan, yaitu merasa diawasi oleh Sang Maha.
Nah, kali ini sosok itu ingin mempersembahkan tentang cerita kedua itu di sini. Mohon dukungannya jika kawan-kawan merasa suka dan merasa perlu tentang kehadiran situs CAI ini. Selamat menikmati.[]
Umar bin Khattab ra. gemar sekali melakukan perjalanan dengan cara menyamar. Itu dilakukan saat beliau menjadi khalifah, pemimpin yang setingkat dengan kepala negara. Tujuannya untuk mengetahui keadaan rakyatnya yang sebenarnya. Dan pada suatu malam, beliau pun kembali berjalan mengelilingi rumah-rumah rakyatnya.
Di suatu rumah yang sangat sederhana, Umar menghentikan langkahnya. Sayup-sayup terdengar olehnya sebuah percakapan dan aktivitas di dalam rumah tersebut. Umar pun mendekati rumah itu dan mendengarkannya dengan lebih seksama.
“Nak, campurlah susu itu.”
“Tidak, Bu. Aku tidak mau.”
“Campurlah, Nak. Campurlah susu itu dengan air agar kita bisa mendapatkan untung lebih saat menjualnya.”
“Tidak, Bu. Aku tidak mau mencari untung dengan cara seperti itu.”
“Mengapa, Nak? Apa yang kamu khawatirkan? Tidak ada yang melihatnya. Bahkan, Umar pun tidak akan mengetahuinya.”
“Memang tidak ada yang melihat perbuatan kita, Bu. Akan tetapi Allah Swt. Maha Melihat dan Maha Mengetahui. Dia Mahatahu apa yang dilakukan oleh hamba-hamba-Nya.”
“….”
“Aku malu sama Allah Swt., Bu. Kita harus berdagang dengan jujur, inilah yang diajarkan oleh Rasulullah saw.”
Umar bin Khattab ra. menjauh dari rumah itu. Dalam hati, ia merasa bersyukur memiliki rakyat yang masih bersifat ihsan, yaitu merasa diperhatikan Allah Swt. Umar pun berdoa agar gadis penjual susu itu dirahmati dan diberkahi oleh Allah Swt.[]
Baca juga artikel yang berkaitan atau melihat daftar isi
moga2 bunga bisa sejujur gadis penjual susu..^^
subhanallaaaah
semoga kita semua bisa sejujur gadis penjual susu itu…
amiiiin amiiiiin
jaman sekarang, orang jujur kan super langka
Subhanallah…
Anak kecil saja begitu memahami makna kejujuran…
subhallah….
Malu sama Allah
sungguh
ini penting sekali
kita harus memiliki
juga pemimpin
negeri ini
hmm, kejujuran saat ini benar-benar mengalami krisis. betapa mahalnya
>> Puteriamirillis : Amiiin. Bunga yang mana nih?
>> Elsa : Amin ya, Allah. Maka dari itu dimulai dari diri kita sendiri agar orang yang jujur tidak menjadi langka ^_^
>> kakaakin : Ya, subhanallah ….
>> Akhmad Muhaimin Azzet : Semoga saja ada penerusnya … amin.
>> baju wanita : Iya. Mari jujur pada diri sendiri.