Apabila diberi pinjaman, bagi orang yang bertanggung jawab sudah pasti akan menjaga pinjaman itu dengan sebaik-baiknya. Kalau berupa uang, sudah pasti akan dikembalikan sesuai jumlah pinjaman dan pada waktunya. Kalau berupa barang, tentu akan dijaga dan dirawat dengan baik sehingga ketika dikembalikan barang tersebut masih bagus sesuai awal peminjaman. Lalu, bagaimana jika kamu diberi pinjaman berupa tubuh?
Ya, kita sebenarnya sedang diamanahi pinjaman berupa tubuh. Jasad fisik kita ini adalah pinjaman dari Sang Maha yang sudah seharusnya dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Cara untuk menjaganya bisa dengan berolahraga secara teratur. Cara lainnya adalah dengan menjaga asupan makanan yang akan masuk ke dalam tubuh. Sumber energi dan sumber zat-zat lainnya yang penting bagi tubuh berasal dari makanan. Untuk itulah kita harus menjaga makanan kita.
Sang Maha sudah menuliskannya dalam Al-Qur’an agar kita harus memakan makanan yang halal dan baik (QS. 2: 168). Bagi orang beriman, amanah berupa tubuh ini harus dijaga sebaik mungkin dan tentunya juga harus diberi asupan berupa makanan yang halal dan baik. Semua makanan itu dibutuhkan untuk pertumbuhan 100 triliun sel agar tubuh dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Pada saat sarapan, makan siang, cemilan di waktu senggang, atau makan malam pun diharapkan agar kita mengonsumsi makanan yang sehat dan alami. Hindari makanan yang berbahaya kendati terlihat menarik dan lezat. Keseimbangan antara penglihatan, penciuman, dan rasa harus dijaga dengan baik. Salah satunya adalah banyak mengonsumsi air minum karena dengannya tubuh memiliki kemampuan untuk membersihkan bahan beracun serta menghilangkan rasa sakit dan lelah.
Pengertian halal bagi seorang Muslim telah jelas, yaitu makanan selain yang sudah diharamkan oleh Sang Maha (bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang disembelih bukan atas nama-Nya). Langkah-langkah setan agar kita terjerumus dan mengikuti kemauannya begitu luar biasa agar umat Muslim mau memakan makanan yang jelas-jelas haram. Salah satunya adalah makanan yang asalnya adalah halal tetapi menjadi haram karena uang yang kita peroleh didapatkan dengan cara haram. Na’udzubillah min dzalik.
Cara lainnya agar kita yakin dengan makanan atau minuman yang akan masuk ke dalam tubuh itu halal adalah membiasakan diri dengan membaca doa atau hanya sekadar bismillah. Allahumma baariklanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa ’azaaban-naari. Ya Allah, berkahilah kami atas segala yang Engkau anugerahkan kepada kami (berupa makanan dan minuman) dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.
Bagaimana dengan kamu? Sudahkah memakan makanan yang halal dan baik?[]
Baca juga artikel yang berkaitan atau melihat daftar isi
Insya Allah sudah
semoga tak lupa dengan melakukan itu semua Bang….
keseringan ngemil ini yg repot bang 😀 padahal belum tentu tubuh perlu makanan cemilan itu
bang aswi gmn klo blognya saya publish supaya bnyak orang yang baca plus naekin traffic?
>> Lidya Fitrian : Alhamdulillah ….
>> IbuDini : Iya. Memang seharusnya begitu dan bismillah …
>> zoerry : Saya pun kadang juga suka gak tahan dengan yang namanya ngemil ^_^
>> rizal : Boleh, silakan saja. Terima kasih banyak!
Alhamdulillah, saya sebisa mungkin makan makanan yang baik dan halal. 🙂
>> Asop : Alhamdulillah ya, Sop. Gimana kabarmu?
mampir ajah ke http://ureport.vivanews.com biar abang ajah yang berbagi ke kita, tp klo mau manual bisa ajah kita ambil paragrap pertama n hasilnya bisa abang liat di link http://ureport.vivanews.com/blog
>> rizal : Oke deh. Hatur nuhun ya atas informasi ini … ^_^