Hari masih gelap. Sosok itu dan pasangan jiwanya sudah berdiri di sisi jalan yang sepi. Apabila hari telah terang, tak terbayang padatnya jalan itu, sampai-sampai para penyeberang jalan harus sabar. Sebuah angkot datang, dan mereka berdua pun naik. Sosok itu memandang perut pasangan jiwanya yang besar dan keras. Ada sebuah rasa dan asa. Di sana.
Belum jauh berjalan, sang sopir meminta izin berbelok ke arah yang bukan rutenya. Menjemput penumpang yang sakit parah katanya. Sosok itu hanya mengangguk kendati pasangan jiwanya juga membutuhkan pertolongan cepat. Lama menunggu di depan rumah calon penumpang yang katanya tidak bisa berjalan, tak ada sapa di sana. Hingga hari pun terang. Setengah jam menunggu hingga angkot pun terpaksa jalan. Mau naik taksi katanya.
Sekali lagi, sampai di rumah sakit sang jabang bayi belum mau keluar. Pembukaan sudah besar, tetapi plasentanya pendek. Itu kata bidan. Sama halnya dengan kejadian beberapa minggu lalu. Meski sudah pembukaan empat, sang jabang bayi masih betah di sana. Agar persalinan berjalan normal, nantinya, sang pasangan jiwa pun berjalan-jalan. Mengitari rumah sakit dan menengok ruang kerjanya di belakang sana.
Wajah cantiknya bercahaya. Sosok itu memandang pasangan jiwanya. Tanpa lelah, ia menyeterika beberapa kain yang dipersiapkan untuk sang jabang bayi. Masih sempat-sempatnya. Setengah jam berlalu, dan keduanya pun kembali berjalan ke arah ruang persalinan. Sampai di sana, alhamdulillah pergerakan pun terjadi. Bidan pun bersiaga. Para bidan bahkan. Ini ajaib, karena sang pasangan jiwa sangat dikenal. Sosok itu berdiri di sampingnya. Begitu pula sang ibu mertua, almarhumah.
Pengalaman pertama. Subhanallah. Dimarahi. Diteriaki. Menjerit. Dorong. Nafas panjang. Angkat kepalanya. Dipaksa. Ngeden. Allah Mahatahu apa yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya. Sosok kecil itu pun keluar dengan sempurna. Menangis. Meronta. Disedot. Tak sadar airmata mengalir. Hati berdebur begitu kencang. Sosok itu dan pasangan jiwanya berpelukan. Semua sehat. Sakit 15 bulan lalu menjadi hilang, saat janin pertama harus gugur.
Diciumnya sosok kecil itu. Masih bau plasenta, tapi begitu harum. Azan pun berkumandang di telinga kanannya dan iqomat di telinga kirinya. Tak lama setelah dibersihkan. Bintan Fathikhansa. Itulah sebutan sosok kecil itu. Sebelumnya Khansa Bintan Fathiya. Bintan adalah nama pulau tempat mertua sedang merantau. Perempuan yang meraih kemenangan. Siang yang indah. Siang yang cemerlang. Siang yang fantastis. Tepat tujuh tahun yang lalu. Tanpa terasa.[]
selamat ulang tahun Bintan
semoga selalu menjadi kebanggaan ayah dan bunda ๐
barokallah atas kelahiran Bintan!
semoga menjadi qurratu ‘ain bagi kedua orang tua, amin!
>> GH : Iya, hatur nuhun, Teh. Amiiin ….
>> BM : Makasih, Tante. Amiiin ….
Kata2nya bagus banget gan :matabelo
Selamat buat orang tua Bintan. Penantian panjang tujuh tahun berbuah manis. Semoga kelak jadi penerus yang membanggakan, amin.
Salam
>> Runa : Hatur nuhun. Buah perjuangan panjang.
>> Alris : Hatur nuhun … Amiiin!
selamat ulang tahun bintan
๐
dan selamat menjadi ayah yang ketujuh tahun buat bang aswin
*istilah apa ituh?
hehehehhehee
Bintang, selamat ulang tahun ya..
Smoga menjadi anak solehah, cerdas, sayang sama ayah-bunda… ๐
Amiiin..
>> ais : Makasih ya, Tante ….
>> yustha : Amiiin….
Ah yang ini juga menarik untuk di ulas nih …
eniwei …
sudah sangat terlambat …
tetapi tak apa …
Saya mengucapkan
Selamat Ulang Tahun untuk Bintan …
Semoga Sehat dan Bahagia Selalu …
Untuk Bintan …
Jika Bintan sudah bisa membaca …
Print out lah tulisan ini …
Lipatlah kertas itu baik-baik …
Bawalah kemana engkau pergi
Bacalah jika engkau merindukan Ayah Bunda mu
Ayah Bundamu sangat mencintaimu
Salam saya
>> nh18 : Hatur nuhun, Om NH. Kakak Bibing pasti akan menyimpannya dengan baik2. Kakak Bibing akan berusaha mengingat Abi dan Ummi.
Selamat ulang tahun Bintan…..smoga menjadi anak yg berbakti kepada orangtua dan berguna bagi orang banyak….amin
>> nia : Dah lewat, tapi hatur nuhun juga sudah dikasih ucapan. Amin yang Allah … ^_^
๐ selamat menjadi ayah dan kelahiran anaknya..
>> genksukasuka : Hatur nuhun …
kalau anak pertamaku baru mau 5 tahun bang, ๐
semoga anak-anak kita semuamenjadi anak yang shaleh shaleha
dan kelak menjadi kebanggan kita dunia akhirat,amin
>> bangauputih : Amiiiiiiiiin….