Wajah cantik gadis pelayan konsumen di depannya begitu sumringah. Begitu gamblangnya sang gadis menceritakan tentang produk perbankan tempatnya bekerja. Setelah ada jeda, sosok itu pun memulai pembicaraan yang lain dari biasanya. “Sudah berapa lama bekerja di sini, Mbak?”
Meski agak terkejut dengan pertanyaan yang mendadak dan di luar jalur, sang gadis tetap tersenyum. “Sudah 2,5 tahun. Di cabang ini baru 6 bulan, sebelumnya di cabang Soekarno-Hatta.” Sosok itu berlanjut, “Betah nggak kerja di sini?” Senyum sang gadis agak mendatar, “Semuanya harus dinikmati. Setiap pekerjaan pasti akan mengalami kejenuhan. Ya … dicoba untuk dinikmati saja.”
Jenuh. Kata yang selalu mengikuti peluh. Apalagi jika peluh telah berakhir. Dan tak sedikit sosok-sosok yang mengaduh. Beberapa kemudian mengeluh. Tak apa. Jika itu hanya bagian dari jeda, untuk meraih semangat yang jauh lebih baik lagi.
Bukan hanya dalam lingkungan kerja, kejenuhan juga bisa hinggap pada lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan komunitas, lingkungan diskusi, atau lingkungan hobi. Di sinilah pentingnya me-refresh sesuatu yang lama agar tampak baru. Di sinilah keindahan manajemen istirahat yang sebenarnya. Di lingkungan kerja ada hak cuti. Di lingkungan sekolah ada hak libur. Di lingkungan sepeda ada hak berhenti. Di setiap lingkungan pasti ada jalan keluarnya.
Sosok itu merasa bersyukur. Ia dianugerahi banyak modal. Pada saat ia jenuh menulis, sosok itu bisa mendesain. Begitu pula sebaliknya. Jika dua-duanya jenuh, ia bisa bersepeda. Yang pasti, jangan sampai cara mengatasi kejenuhan itu membuat masalah baru. Itu saja.
Jika setelah berpeluh kita merasa jenuh, jangan mengaduh. Jika kita mengantuk, jangan merasa sungkan untuk tidur. Jika merasa tak kuat, jangan malu untuk berhenti sejenak. Masing-masing sosok sudah ada limitnya. Namun, limit itu pun masih bisa direkayasa sedari awal. Tergantung pribadi sosok masing-masing.
Duhai Sang Maha, ajarilah kami meraih hari ini agar lebih baik dari hari kemarin. Amin.[]
rekayasa sama dengan manipulasi? *sosok yang pintar memenej waktu…good!
>> Ade Truna : Yupz! Jika mau nanjak tentu harus merekayasa fisik agar kuat nanjaknya. Good juga ….