15 Bacaan yang Paling Diingat

Jadi gatal juga melihat antusias sobat baraya yang me-list 15 atau (bahkan ada yang sampai) 25 buku paling diingat. Tidak hanya itu, ada juga daftar buku yang membuat air mata mengalir. Luar biasa! Sadar atau tidak, semua buku–yang kita ingat itu–lah yang mengantarkan beberapa di antara kita menjadi seorang penulis atau menjadi seperti apa diri kita saat ini. Saya pun mengakuinya ….

Berbeda dengan yang lain, saya sangat terinspirasi oleh beberapa bacaan, bukan hanya dalam bentuk buku. Oleh karena itulah saya me-list sendiri 15 bacaan yang paling diingat dan menginspirasi saya.

1. Lembergar Pos Kota yang memuat beberapa tokoh komik seperti Doyok (Keliek Siswoyo), Ali Oncom (Budi Priyono), dan Otoy (Budi). Inilah bacaan pertama yang saya ingat dan paling berkesan tentang sentilan-sentilan khas orang pinggiran terhadap beberapa budaya metropolitan. Saya sering nongkrong di tukang mie ayam sebelah rumah sepulang sekolah waktu SD hanya untuk membacanya.

2. Deni Manusia Ikan – Scott Goodall dan John Stokes. Komik yang berjudul asli ‘Fishboy: Denizen of The Deep’ ini adalah komik yang sangat berkesan sekali bagi hidup saya karena saya pun tinggal di tepi pantai. Saat berenang, saya selalu membayangkan Deni yang terus berusaha mencari kedua orangtuanya.

c-013_komik1

3. Pak Janggut – Piet Wijn. Adalah komik kedua yang saya dapatkan dari Majalah Bobo setelah Deni. Komik yang berjudul asli ‘De avonturen van Douwe Dabbert’ ini adalah komik yang membuat saya bisa berimajinasi secara bebas karena adanya dunia antah-berantah yang luar biasa. Saya pun masih menyimpan beberapa judul dalam bentuk PDF-nya. Sobat baraya yang ingin men-download-nya silakan ke halaman ini.

4. Asterix dan Obelix – René Goscinny dan Albert Uderzo. Inilah komik yang membuat saya ‘ngakak’ bersama kawan-kawan yang turut menggemarinya. Salut untuk penerjemah yang bisa membahasakan sesuai budaya Indonesia sehingga para penggemarnya bisa tertawa kendati komik ini berasal dari negeri nun jauh di sana.

5. Tintin – Hergé adalah komik kedua setelah Asterix yang membuat saya menyenangi dunia jurnalistik. Dan saya baru menyadarinya baru-baru ini. Kisah Tintin, sang wartawan,  sangat terkenal bersama anjing putihnya yang bernama Snowy, termasuk dengan beberapa tokoh yang khas seperti Kapten Haddock yang sering menyumpah, dan tentu saja detektif kembar Thompson-Thomson.

6. Wiro Sableng – Bastian Tito. Demi menunggu seri-serinya setiap bulan, saya termasuk ‘sableng’ juga untuk rutin mendatangi Pasar Senen, masih berseragam putih abu-abu kendati pernah juga dipalak. Banyak yang tidak tahu kalau Vino Bastian (aktor) adalah salah satu anak dari Alm. Bastian Tito.

7. Seri Komik Wali Songo. Saya lupa siapa yang mengarangnya, tetapi saya melahap habis semua cerita wali dari taman bacaan milik Mas Heru, kakak saya, sehingga mengetahui secara detail cerita para wali.

8. Lucky Luke – Maurice De Bevere. Inilah komik kedua yang membuat saya ‘ngakak’ setelah seri Asterix. Luar biasa penggarapannya, apalagi dengan tag yang luar biasa: menembak lebih cepat dari bayangannya sendiri. Ketenaran sang Koboi ternyata dibantu oleh penulisan yang apik oleh sang maestro Asterix: René Goscinny.

c-013_komik2

9. Si Buta dari Goa Hantu – Ganes TH. Inilah kisah tentang seorang pendekar bernama Barda Mandrawata yang membutakan matanya sendiri demi menguasai jurus si Mata Malaikat yang telah membunuh ayah dan saudara-saudara seperguruannya. Kekuatan silatnya semakin hebat setelah mempelajari jurus-jurus silat yang terpahat di dinding goa, sekaligus membunuh seekor ular raksasa yang kulitnya dijadikan baju.

10. Sawung Kampret – Dwi Koendoro. Inilah komik modern yang paling saya suka. Saat peluncuran perdananya, saya pun sampai ‘bela-belain’ beli atribut yang ada seperti kaos dan stikernya. Padahal, saat itu uang saya lagi cekak-cekaknya. Tabik untuk Mas Koen yang begitu luar biasa menggarap sejarah Indonesia masa zaman kompeni dengan lucu dan apiknya.

11. Slilit Sang Kyai – Emha Ainun Najib. Tidak hanya buku ini, buku-buku karangannya yang membuat saya jatuh cinta pada dunia buku pada masa kuliah. Hingga ujian Etika Islam pun saya garap dengan gaya tulisan Cak Nun. Mungkin kita semua harus merenung, berapa banyak ‘slilit’ yang nyangkut di gigi kita sehingga bisa menghambat perjalanan kita menuju surga. Astaghfirullah!

12. Ketika Mas Gagah Pergi – Helvy Tiana Rosa. Inilah cerpen yang membuat saya mengenal Forum Lingkar Pena. Setelah itu, saya pun mengenali karya-karya Muthmainnah, Izzatul Jannah, Asma Nadia, dan beberapa kawan yang lebih dulu dikenal. Salut untuk mereka yang telah membentuk saya menjadi seorang penulis seperti sekarang ini.

13. Dilarang Mencintai Bunga-bunga – Kuntowijoyo. Sebuah cerpen yang luar biasa. Cerpen pertama bernuansa sastra yang langsung menelisik ke dalam kalbu sehingga saya pun menjadi kelaparan untuk mencari karya-karya sastra sejenis. Tidak hanya sekadar sastra, tapi juga mengarahkan pada hal-hal baik.

c-013_komik3

14. Kubah – Ahmad Tohari. Setelah cerpen bernuansa sastra, saya pun mulai menyeruak ke ranah novel. Dan novel inilah yang membuat saya semakin salut dengan penggarapannya yang sederhana tapi langsung menusuk ke persoalan yang ada. Jujur, saya memang lebih suka karya-karya Ahmad Tohari dibanding penulis lainnya.

15. Malaikat Tak Datang Malam Hari – Joni Ariadinata. Saya mengenal sosok Joni saat beliau membantai karya pertama saya bersama Galang dan Kang Irfan (Presiden, Ikan, dan Sebuah Perjamuan). Sejak saat itu–meski harus tidak tidur memikirkan kritikan pedasnya–saya pun bangkit untuk menulis yang lebih baik lagi. Subhanallah, hingga di kemudian hari (beberapa tahun setelahnya) saya terkejut saat dipercaya oleh Mizan untuk mengedit buku ini. Luar biasa!

Sobat baraya mungkin (sedikit) heran mengapa mayoritas bacaan saya adalah komik. Tidak usah heran karena media inilah yang mengenalkan saya pada dunia perbukuan. Profesi pertama saya pun adalah komikus pada saat masih duduk di bangku SMA. Untuk itulah mengapa saya tidak membuat list 15 buku, melainkan 15 bacaan. Lalu, bagaimana dengan sobat baraya? Apakah sobat baraya masih ingat 15 bacaan yang paling diingat atau menginspirasi itu?[]

29 thoughts on “15 Bacaan yang Paling Diingat

  1. >> Ferhat : Tapi justru skarang saya bukan ilustrator, malah jadi penggerak para ilustrator hehehehe … Loh, pangeran dari Tumaritis harusnya masuk juga, cuma nggak muat. Masih ada Smurf, Bob si Napi Badung, Godam, Gundala, Gaston, Panji Koming, dll.
    >> Benny : Wah, itu mah bacaan cerdas, makanya cerpen2 Benny sering muncul di beberapa surat kabar hehehehe….
    >> Tita : Pak Janggut dan Tintin mah nggak ada habisnya. Kalau Wiro Sableng malah makin ke dunia antah berantah. Sampai sekarang, Tintin pun masih nggak jelas usianya berapa. Kalau Deni nggak jauh beda dengan Tarzan, ketemu sama orangtuanya, tapi harus memilih hidup di laut.

  2. hebat lho bang aswi masih bisa mendaftar satu-persatu 15 bacaan yang paling inspiratif sejak masa kecil. saya juga penggemar tintin, asterix, dan lucky luke. namun sayang sekali, komik terakhir ini sekarang sudah susah sekali memperolehnya. ada info di mana bisa mendapatkan kopi-kopinya, bang?

  3. >> marshmallow : Sebenarnya saya pun juga lupa detailnya, untungnya bisa nanya ke Mbah Google. Saya belum sempat mencarinya, tapi mudah2an kalau ketemu akan diberitahu. Sekalian nostalgia.

  4. Ana juga relatif senang membaca dan tertular pada anak2 ana, bedanya ana orang yg suka bicara di mimbar, forum diskusi/seminar/talksshow, di radio .. Pokona ngomong di publik
    Sementara anak ana ketika 12-13 th (skrg 14 th) malah menulis novel judulnya Arquella 462 hal ..
    Alangkah bahagianya ana bila bang aswi mmbaca novel sumayyah (nama pena maaya hiroshi) kemudian menuliskan resensinya.
    Jazakallah sebelumnya

  5. diantara semua yg tika sk “ketika ma gagah pergi”, buku-buku nya lingkar pena emng TOP..
    apalagi buku” nya Asma Nadia..dari bc aisyah yg ktawa2, sampai ‘serenade biru dinda’ yang membuat saya nangis sesegukan. hehe

  6. >> Hilman : Syukron atas komentarnya, Ustad. Saya sudah tahu novel itu meski belum baca, insya Allah akan diusahakan. Saya sendiri bekerja di Sygma, tapi di bagian Qurannya. Salam kenal, Ustad.
    >> Tikaajah : Semoga semua bacaan itu bermanfaat dan bisa membuat kita menjadi lebih kuat lagi ….

  7. Wow…jd inget lg bang…ada bbrp bacaan abang yg yuli jg suka n ngikutin bgt…
    Deni manusia ikan,pak janggut,tintin,buku2 helvy tiana rosa,asma nadia… 🙂

  8. >> Rahmadiyanti : Dah sampe mana nolonginnya, Mbak? Hehehehe….
    >> Yuli : Ih, ikut2an aja … gimana bubur asia-afrikanya? Oleh2nya ditunggu selalu, Yul.

  9. hihihihi..
    abaaaaaann99999.. doyok ituh aku in9et ban9ed :mrgreen:
    sekaran9 uda nda ada,aku nda pernah baca pos kota da lama,deni manusia ikan ju9a,itu aku dapet dari kakak..
    sepertina deni manusia ikan pernah jadi inspirasi aku 😳

    aban9 masih nyimpen nda komik deni manusia ikannya?kapan2 aku pinjem yahh 🙂

    **uda hapdett ban9,da ban9kit la9e neeh hehehe **

  10. >> zee : Waduh, ada janggut, ikan, dan buta, makhluk apa itu? Hehehehe….
    >> okta : Mari membaca…. Ini pun Okta sudah membaca blog saya, kan?
    >> wi3nd : Oh, kirain Doyok itu aku ban9ed! Bahasanya … Hehehe, baguslah kalau sudah bangkit lagi. Yuk kita cari bareng komiknya.

  11. >> BO : Selalu ada kesamaan, perbedaan akan menambah perbendaharaan bacaan yang belum terbaca … ^_^
    >> Yuli : Ya, iya lah. Kapan balik lagi ke Surabaya? Nanti dijadwalin dulu sama Umi.

  12. Bang Aswi, makasih sharingnya…jadi berusaha mengingat betapa bacaan telah membuka banyak hal:-)
    Saya ingat Deni Manusia Ikan, Lupus, Wiro Sableng (ibu saya bilang: perempuan kok suka wiro sableng. Belakangan, ketika parpol marak…saya terkekeh melihat salah satunya menggunakan kapak wiro sableng sebagai lambang…maaf kl imajinasi saya terlalu liar), Kubah saya baca berulang-ulang, Burung-burung Manyar (Romo Mangun), Islam Alternatif & Islam Aktual (Jalaluddin Rakhmat), Mahabarata (Dwi Koen…), juga majalah2 anak kala itu: Belia, Kawanku, Ananda…

  13. >> anna : Sama2, ini hanya sekadar mengingatkan bahwa bacaan apapun akan sangat berpengaruh pada masa depan kita. Jika bacaaannya baik, masa depan kita pun baik. Insya Allah….

  14. Saya juga suka buku yang kelimabelas, bang. Buku kumpulan cerpen yang saya pinjam dari sebuah tempat peminjaman buku di Yogyakarta. Bahasanya bang Joni benar-benar menyentuh kalbu.

  15. GYaaaa…. senengnya mengenang bacaan masa kecil kita! Deni si MAnusia Ikan (stlh bc sering bengong2 pgn nangis krn ga ketemu2 ma ortunya), Coki Pelukis Cepat di Hai, Majalah Mentari, Pak Janggut juga, Tintin huwaaa sdh baca semua serinya, HC Andersen, Serial Lima Sekawan, Balada Si Roy, Asterix, Donald Bebek, Majalah BObo (cerpennya sll sy bc abis), hmhh..stlh agak gede bcnya Bukunya Emha incl. Slilit Sang Kyai, Kumcernya, pokona yg berbau Emha, Padhang Mbulan rajin sekali dulu dtg ke Menturo, dan Bukunya Kyai kesayangan saya Gus Mus, MIranda Risang ayu, Novel Agus Sunyoto, Novel Senopati Pamungkasnya Arswendo, wah banyak bgt ya?… maaf kl jd nyampah disini…

  16. wah saya suka Wiro SAbleng yang seri konflik dengan Pangeran Matahari (kan diseri beberapa judul ya), nggladharh ke mana-mana tapi seru… hihihi, karakter favorit : Kakek Segala Tahu he he he…

  17. Baru sekarang inget lagi Sawung Kampret. Dulu kan jadi bagian dari buku Humor. Makasih postingnya

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s