Pada musim kampanye seperti sekarang ini memang enaknya membicarakan sesuatu yang berkaitan. Kebetulan, awal Agustus 2008 saya mendapatkan order berupa pembuatan buletin salah satu calon walikota Bandung dari partai tertentu. Kendati saya tidak menceritakan di sini, pasti sobat baraya tahu partai apa itu dilihat dari gambar-gambar yang ada. Hehehe … biar saya saja yang tahu apakah saya mendukungnya atau tidak. Namanya juga rahasia!
Konsep yang diminta oleh klien sebenarnya tidak jauh berbeda dengan buletin partai yang sama saat pilwalgub sebelumnya. Akan tetapi, sebagai seorang desainer grafis tetaplah harus memunculkan ciri khas. Pada akhirnya saya pun meletakkan ciri-ciri itu pada beberapa sudut. Artinya, saya benar-benar tidak meng-copy-paste buletin pilwalgub sebelumnya, namun mengadaptasinya (ini bahasa halusnya). Apalagi buletin pilwalgub sebelumnya masih rada berantakan soal tata bahasa kendati tidak parah-parah amat (inilah keberuntungan seorang desainer yang merangkap editor).
Proses pengerjaannya tidak terlalu rumit karena materi buletin langsung diberikan secara lengkap, baik tulisan maupun foto. Inilah pentingnya kelengkapan materi saat seorang klien ingin memberikan order kepada seorang desainer grafis. Saya tergolong orang yang masih toleran jika materi tidak lengkap, asal ada persyaratan tertentu seperti deadline yang kembali disesuaikan. Begitu pula saat materi tulisan yang lumayan banyak sedangkan space-nya terbatas. Dengan menempatkan diri sebagai editor sekaligus desainer, saya pun membabat habis tulisan yang ada demi tampilan visual yang baik namun tetap enak dibaca dan lengkap. Alhasil, bisa sobat baraya lihat sendiri pada gambar-gambar yang ada.
Pada gambar ketiga, sobat baraya dapat membaca bahwa desain isi dan layout adalah ASUMI Literary. Inilah nama agen resmi yang sering saya ajukan. ASUMI sebenarnya akronim dari ASWI dan UMI dimana nama kedua adalah nama istri saya sendiri. Begitu pula dengan editor yang ditulis Abu Khansa. Itu pun adalah saya sendiri dimana Khansa adalah nama putri saya yang pertama. So, adakah sobat baraya yang tertarik dengan hasil kerja saya ini?[]
pasti sangat melelahkan ya kalo merangkap sebagai editor. Sudah mikirin tata letak, komposisi warna, eh juga bermain kata-kata.
saya dapat juga versi komik dari salh satu partai. komiknya di lempar depan kamar kost. saya ambil dan saya koleksi. mayan buat kenang-kenangan.
desainer kan harus banyak referensi. hehehe….
*ngeles malas beli buku desain karena mahal